Salam Literasi untuk guru-guru hebat. Literasi
adalah suatu kegiatan yang harus kita lakukan karena dengan kegiatan tersebut,
wawasan kita semakin bertambah. Portal Rumah Belajar, dengan demikian, menjadi
wadah yang tepat bagi kita semua, baik guru maupun peserta didik untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kehadiran portal tersebut
seakan-akan menjadi oase baru di tengah-tengah merosotnya budaya literasi di
Indonesia. Berdasarkan kenyataan tersebut, Rumah Belajar harus terus diupayakan
pengembangannya.
Rumah Belajar lahir dari semangat
pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di segala jenjang
pendidikan. Pemerintah menyadari bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan. Di
tangan para guru, kualitas pendidikan dipertaruhkan. Oleh sebab itu, berbagai
upaya dilakukan pemerintah untuk membantu mempercepat tercapainya tujuan
pendidikan nasional. Salah satunya adalah dengan menyediakan aplikasi berbasis
teknologi informasi berupa Portal Rumah Belajar.
Seperti telah saya sampaikan pada review
sebelumnya, bahwa Portal Rumah Belajar berisi beberapa fitur, yakni Fitur
Utama, Konten Pendukung, Fitur Pendukung, dan Sumber Belajar Lain. Dalam Fitur
utama, terdapat beberapa subfitur, yakni Sumber
Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya,
Jelajah Angkasa, Kelas Maya, dan PKB. Semua fitur tersebut tentu saja
memberikan banyak manfaat bagi kita karena memiliki banyak kelebihan. Namun
demikian, tentu saja masih ada beberapa kekurangan di dalamnya.
Pada kesempatan kali ini, akan
dipaparkan secara singkat salah satu fitur yang terdapat di dalamnya, yakni
Fitur Sumber Belajar. Dalam fitur tersebut, kita disuguhi berbagai macam sumber
belajar mulai jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. Namun demikian, tidak
semua sumber belajar tersebut akan diulas pada paparan kali ini. Ulasan kali
ini hanya difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMA.
Dari segi keunggulannya, pembagian
materi sudah dibedakan antara kelas X, XI, dan XII. Masing-masing jenjang
berisi beberapa materi. Semua materi sudah sesuai dengan jenjangnya. Pemaparan
setiap materi sudah dilakukan secara sistematis sehingga mudah dipahami.
Sebagai contoh, materi teks anekdot disajikan secara runtut sebagai berikut.
(3)
KB 1 : Struktur dan Ciri Bahasa Teks
Anekdot
(4)
KB 2 : Menginterpretasi Makna Teks
Anekdot
(5)
Penutup
Selain pemaparan secara tertulis, juga
dilengkapi dengan menu online yang dapat dibuka dengan alamat web yang sudah
disediakan sebagai referensi dan menggunakan adobe flash player yang secara
langsung dapat dibuka. Dengan demikian, pembelajaran akan semakin menarik
Namun sayangnya, ada beberapa kekurangan
dalam penyajian materi pada fitur sumber belajar. Beberapa hal tersebut adalah
sebagai berikut. Pertama, pada kelas X, materi pembelajaran sudah cukup lengkap
yang terdiri atas beberapa topik, yakni teks anekdot, eksposisi, observasi,
negosiasi, prosedur kompleks, humor, argumentatif, deskriptif, ekspositif,
naratif, dan persuasif. Akan tetapi, Pada kelas XI materi pembelajaran hanya
terdiri atas beberapa topik, yakni pantun, biografi, eksplanasi, dan ulasan.
Bahkan, untuk kelas XII belum ada materi yang diunggah di fitur sumber belajar.
Kedua, penyajian materi dilakukan dengan
format MS Word, bukan PPt. Hal itu menyebabkan tampilan menjadi kurang menarik.
Apabila digunakan media PPt, misalnya, tentu akan menjadi lebih representatif
bagi penggunanya. Hal itu semakin diperparah dengan sistem penomoran yang
kurang tepat, yakni dengan menggunakan sistem bullets dalam perinciannya. Seharusnya, hal tersebut dihindari
karena sudah ada kaidah penomoran yang baku..
Ketiga, ada beberapa paparan yang yang
kaidah berbahasa Indonesianya belum baku. Sebagai contoh, pada materi “Menulis
Paragraf Ekspositif” ada teks yang ditulis demikian “Pernahkah Anda menjelaskan tentang
sesuatu kepada orang lain sehingga orang lain memahami atau mengerti apa yang
Anda jelaskan? Misalkan Anda menjelaskan cara membuat sesuatu atau mengolah
jenis makanan tertentu.” Kalimat tersebut tidak baku karena kata tentang pada menjelaskan tentang sesuatu salah. Seharusnya kata tentang dihilangkan sehingga berbunyi menjelaskan sesuatu. Jika penulis ingin
menggunakan kata tentang, seharusnya
menjadi memberikan penjelasan tentang
sesuatu. Selain itu, kata misalkan
juga tidak tepat. Seharusnya kata misalkan
diganti dengan sebagai contoh.
Berdasarkan
paparan singkat tentang fitur Sumber Belajar dalam portal Rumah Belajar
terindikasikan adanya keunggulan dan kelemahan di dalamnya. Untuk itu, ada
beberapa simpulan yang dapat dikemukakan, yakni sebagai berikut. Pertama,
Sumber Belajar dalam portal Rumah Belajar penting untuk terus dikembangkan dan
disempurnakan karena sangat bermanfaat, baik bagi guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran maupun bagi peserta didik dalam mempelajari materi dan
berlatih mengerjakan evaluasi. Namun demikian, agar bermanfaat secara maksimal,
sebelum diunggah ke dalam fitur Sumber Belajar, perlu ditata terlebih dahulu
agar lebih sistematis. Jika memungkinkan, perlu diubah format file-nya dalam
bentuk PPt. Tujuannya adalah sumber belajar yang diunggah memiliki tampilan
yang menarik dan isi yang berkualitas.
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda!