kata-kata pada sajakku, bukanlah
serpihan pilu,
melainkan penghargaan atas kurnia Sang Pemilik Kalbu
larik-larik yang tercipta, bukan
untuk merindumu,
sepanjang aku masih bisa, ucapkan
rasa
selama aku masih sanggup,
menghirup nafas hidup
dan sewaktu aku masih mampu,
menjalani sisa waktu
kata-kataku akan selalu ada, tak
jua binasa
hidup dari kehidupan, menjadi
jawaban atas waktu
tak pernah padam, atau pun mati
tetap mengalir, hingga akhir
melintas batas
bercabang di padang ilalang
bermekaran di hutan angan
hingga suatu ketika, aku berjumpa
dengan-Mu, Pemilik Waktu
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda!